Komunikasi Antara, Akuntan dengan Komite Audit

Komunikasi antara akuntan dengan komite audit sangat diperlukan guna kesuksesan penugasan audit. Komunikasi tersebut meliputi komunikasi atas pelaksanaan audit yang perlu diketahui oleh komite audit. Dari hasil komunikasi tersebut akuntan publik dapat memberikan informasi tambahan tentang lingkup audit dan hasil audit yang berguna untuk mengawasi pelaporan keuangan dan proses pengungkapan yang merupakan tanggung jawab manajemen.

Komunikasi dapat dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis. Hasil dari komunikasi tersebut akan lebih baik dirangkum dalam kertas kerja audit. Selanjutnya waktu komunikasi dapat dilakukan selama proses audit atau setelah penerbitan laporan audit. Masalah-masalah yang disampaikan oleh akuntan kepada komite audit dalam komunikasi ini bisa meliputi:

Pertama, tangggung jawab akuntan untuk memperoleh keyakinan yang memadai tentang laporan keuangan, seperti struktur pengendalian intern serta apakah laporan keuangan tidak mengandung salah saji yang material.

Kedua, kebijaksanaan akuntansi signifikan dan tak biasa, kontroversial dan masalah yang belum ada pedoman perlakuan akuntansinya. Misalnya metode pengakuan pendapatan, off balance sheet financing dan akuntansi investasi dalam bentuk ekuitas.

Ketiga, pertimbangan manajemen dan estimasi akuntansi.

Keempat, penyesuaian audit baik yang mengakibatkan penyesuaian laporan keuangan ataupun tidak.

Kelima, tanggung jawab akuntan atas informasi lain dalam dokumen yang berisi laporan keuangan auditan, prosedur yang dilaksanakan, dan hasil auditnya.

Keenam, ketidaksepakatan dengan manajemen dalam hal penerapan prinsip akuntansi, estimasi akuntansi, lingkup audit, pengungkapan dalam laporan keuangan, serta penggunaan bahasa dalam laporan audit. Ketidaksepakatan disini tidak mencakup perbedaan pendapat karena fakta tidak lengkap atau informasi awal yang dapat diselesaikan kemudian.

Ketujuh, manajemen melakukan konsultasi dengan akuntan lain. Kedelapan, isu besar yang dibicarakan dengan manajemen sebelum keputusan mempertahankan akuntan, antara lain tentang penerapan prinsip akuntansi dan standar auditing. Kesembilan, kesulitan yang dijumpai selama pelaksanaan audit, antara lain: Penundaan oleh manajemen atas dimulainya audit, Sulit memperoleh informasi atau data yang diperlukan, Penyediaan waktu oleh manajemen, Karyawan klien tidak ada saat diperlukan. (AU)

Pelaksanaan review mutu akuntan publik dan kantor akuntan publik oleh Direktorat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai yang bersifat reguler (wajib) dan Dewan Review Mutu IAI-KAP yang bersifat voluntary menurut Agung Nugroho secara legalitas merupakan hal yang berbeda.

Review yang dilakukan Pembina-sebagai pihak pemberi ijin praktek akuntan publik maupun ijin praktek KAP-merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap ijin yang dikeluarkan. Untuk memastikan apakah ijin praktek digunakan sebagai mana awal permohonan ijin. Melalui review mutu secara reguler pembina mengawasi ijin yang diberikan jangan sampai digunakan sembarangan. “Depkeu yang memberikan ijin praktek harus bertanggung jawab terhadap ijin yang dikeluarkan,” tambah Agung.

Sementara, sebagai Self Regulation Profession, IAI-KAP sendiri mempunyai kepentingan mengawasi jalannya praktek anggotanya, jangan sampai praktek profesinya menyimpang dari standar yang ada. Ini bukan pekerjaan ringan bagi profesi yang mengatur dirinya sendiri seperti akuntan publik. Aturan dan standar dibuat sendiri ditegakkan sendiri.

Dari sudut kepentingannya apa yang dilakukan dua lembaga diatas jelas berbeda. Yang satu berkepentingan mengawasi ijin yang diberikan, yang satu mengawasi agar praktek yang dilakukan tidak keluar dari standar dan etika yang dibuat sendiri. “Ini dua legalitas yang berbeda,” jelas Agung Nugroho.

Agung Nugroho menambahkan meski ada perbedaan sudut pandang kepentingan, jika nilai-nilai dan objektivitas dalam melakukan review sama antara dua lembaga tersebut jalannya profesi jelas akan sama. Hal ini akan terhindari tumpang tindihnya review mutu yang akan dilakukan oleh dua lembaga tersebut. Namun demikian kunci dari kesuksesan review yang dilakukan oleh dua pihak yang mempunyai kepentingan berbeda terletak pada komunikasi antara dua lembaga tersebut.

Komunikasi Di antara Akuntan dengan Komite Audit

Pendahuluan

Komunikasi yang efisien di antara akuntan dan komite audit penting dalam jalankan pekerjaannya masing-masing. Komunikasi yang bagus bisa menolong tingkatkan kualitas neraca keuangan dan meminimalisir resiko keuangan yang bisa terjadi pada perusahaan.

Apa itu Komite Audit?

Komite audit ialah sebuah komite mandiri yang bertanggungjawab untuk pastikan jika proses audit dilaksanakan betul dan sesuai standard audit yang berjalan. Komite ini bertanggungjawab untuk pastikan jika info yang dihidangkan dalam neraca keuangan perusahaan ialah tepat dan paling dipercaya.

Keutamaan Komunikasi Di antara Akuntan dan Komite Audit

Komunikasi di antara akuntan dan komite audit penting karena ini bisa menolong dalam pastikan jika proses audit jalan secara lancar dan info yang dihidangkan dalam neraca keuangan ialah tepat dan paling dipercaya. Disamping itu, komunikasi yang bagus bisa menolong dalam meminimalisir resiko keuangan yang bisa terjadi pada perusahaan.

Bagaimana Komunikasi Di antara Akuntan dan Komite Audit Dilaksanakan?

Komunikasi di antara akuntan dan komite audit bisa dilaksanakan lewat beragam langkah, seperti lakukan diskusi dengan teratur, membuat laporan tercatat, dan lakukan presentasi langsung. Disamping itu, dapat dilaksanakan komunikasi lewat telephone atau e-mail bila ada beberapa hal yang penting dikatakan cepat.

Apa yang Harus Didiskusikan oleh Akuntan ke Komite Audit?

Akuntan harus mengomunikasikan segalanya yang terkait lewat proses audit dan hasil audit ke komite audit. Beberapa hal yang penting didiskusikan diantaranya ialah penemuan audit, kesusahan pada proses audit, referensi untuk pembaruan, dan keadaan keuangan perusahaan.

Apa yang Harus Didiskusikan oleh Komite Audit ke Akuntan?

Komite audit harus juga mengomunikasikan segalanya yang terkait lewat proses audit dan neraca keuangan perusahaan ke akuntan. Beberapa hal yang penting didiskusikan diantaranya ialah peraturan perusahaan yang terkait lewat proses audit, permasalahan yang diketemukan pada proses audit, dan keinginan untuk membenahi neraca keuangan.

Bagaimana Komunikasi yang Efisien Bisa Dijaga?

Untuk jaga komunikasi yang efisien di antara akuntan dan komite audit, perlu dilaksanakan banyak hal, seperti melangsungkan tatap muka dengan teratur, memutuskan jadwal tatap muka awalnya, pastikan jika seluruh pihak terturut pada proses audit datang dalam tatap muka, dan pastikan jika semua info yang dibutuhkan telah dipersiapkan saat sebelum tatap muka dilaksanakan.

Keuntungan dari Komunikasi yang Efisien Di antara Akuntan dan Komite Audit

Komunikasi yang efisien di antara akuntan dan komite audit bisa memberikan sejumlah keuntungan, seperti tingkatkan kualitas neraca keuangan, meminimalisir resiko keuangan, dan menolong perusahaan dalam penuhi syarat peraturan yang berjalan. Disamping itu, karena ada komunikasi yang bagus, akuntan dan komite audit dapat bekerja sama di dalam membenahi proses audit dan neraca keuangan perusahaan.

Ringkasan

Komunikasi yang efisien di antara akuntan dan komite audit penting dalam jalankan pekerjaannya masing-masing. Ini bisa menolong tingkatkan kualitas neraca keuangan, meminimalisir resiko keuangan, dan menolong perusahaan dalam penuhi syarat peraturan yang berjalan. Untuk jaga komunikasi yang efisien, perlu dilaksanakan banyak hal, seperti melangsungkan tatap muka dengan teratur, memutuskan jadwal tatap muka awalnya, dan pastikan seluruh pihak terturut pada proses audit datang dalam tatap muka.

Sampai Temu Kembali di Artikel Menarik Yang lain!

About admin

Check Also

Hasil BATC 2024: Tim Putra Indonesia Gilas Uni Emirat Arab 5-0

Liputan6.com, Jakarta – Tim putra Indonesia meraih kemenangan kedua pada Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia …