PPAP Ditanggapi Serius Oleh Masyarakat Calon Investor

Penjualan aset properti yang akan segera digelar BPPN lewat Program Penjualan Aset Properti(PPAP) ditanggapi serius oleh masyarakat calon investor. Kepala Divisi Penjualan Aset Kredit II AMK BPPN, Rudhy M Mokobombang dalam sosialisasi PPAP di Bandung,Jawa Barat, Kamis mengatakan, meski penawaran baru akan dibuka 24 Oktober 2002, sebanyak 15 calon pembeli sudah mendaftar dan sekaligus menyetor uang jaminan.

“Karena itu, kami optimis PPAP bisa menghasilkan Rp 800-Rp 900 miliar atau sekitar 130 persen dari nilai atas aset tersebut sebesar Rp 600 miliar,” kata Rudhy dalam sosialisasi yang dihadiri seratusan peminat dan diwarnai serangkaian diskusi dan tanya jawab itu.

Dijelaskan, dari 15 calon pembeli itu, 12 orang berasal dari Jakarta, dua dari Semarang dan seorang lagi dari Surabaya. “Bahkan, ada seorang penawar dari Jakarta yang berminat atas enam unit aset sekaligus dan di Surabaya ada yang menginginkan tiga unit aset,” kata Rudhy yang juga didampingi Kepala Divisi Komunikasi BPPN, Raymond van Beekum dan pengamat properti Panangian Simanungkalit

Selain itu lanjut dia, hingga 2 Oktober 2002, katalog yang memuat informasi 1.740 aset dengan nilai buku Rp 600 miliar itu sudah terjual 1.185 eksemplar. Sedangkan calon konsumen yang datang langsung ke tujuh BPPN Centre di berbagai kota di Indonesia mencapai 1.526 orang.

“Khusus Bandung, calon pembeli yang sudah menyatakan minatnya tercatat 215 orang meski aset PPAP yang tersedia hanya 162 unit,” papar Rudhy.

Ia mengaku optimis akan penjualan aset tersebut karena adanya dukungan dari sejumlah bank yang berminat untuk mendanai calon pembeli yang ingin membeli aset properti BPPN itu. Awalnya kata dia, hanya Bank BII dan Bank Danamon, namun kini Bank Mandiri, Bank Niaga dan Bank Maspion telah melakukan langkah serupa.

Sejumlah calon pembeli yang menghadiri sosialisasi itu mengaku, selain harga yang murah, upaya untuk membeli aset properti PPAP itu mendapat dukungan dari kalangan perbankan.

“Dengan adanya dukungan perbankan ini artinya kita hanya menyediakan dana sebesar 20 persen dari harga penawaran untuk bisa membeli aset PPAP itu. Sisanya 80 persen bisa kredit perbankan,” kata Mulyana, warga Kota Bandung, Jawa Barat.

Meski begitu menurut dia, dirinya masih harus menghitung sejumlah biaya yang kemungkinan ditanggung seperti pajak, tunggakan telepon, listrik serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

“Karena itu, pengumuman harga dasar oleh BPPN menjadi penting. Jika harga dasar terlalu tinggi dan sementara kami harus menanggung sejumlah tunggakan pada properti yang akan dibeli, maka harga aset itu kemungkinan menjadi tinggi,” kata Mulyana.

Menurut Rudhy, untuk lebih memberi kesempatanpeminat menakar keuntungan calon pembeli aset PPAP tersebut, BPPN akan memajukan pengumuman harga dasar (floor price) dari semula 17 Oktober menjadi 10 Oktober 2002

About admin

Check Also

Antique Writing Desk Valuation

Antique Writing Desk Valuation

Kantor Penulisan Kuno Jenis kantor penulisan kuno yang dapat dikumpulkan atau dibeli disediakan dengan jenis …